Sabtu, 29 Oktober 2011

First Love (crazy little thing called love)



Rating: Remaja
Length: 120 Menit
Genre: Comedies, Romance
Country: Thailand
Release: 09/02/2011
BO: USD 0a


Starring: Mario MaurerPimchanok Luevisetpaibool
Director: Putthiphong Promsakha
Screenwriter: Putthiphong Promsakha
Producer: Putthiphong Promsakha
Studio: Sahamongkol Film International


Metrotainment.net – Cowok cakep itu memang pantas berdampingan dengan cewek yang cantik. Lalu bagaimana dengan nasib kaum hawa yang kurang beruntung alias tidak cantik, tidak putih, tidak kurus, pokoknya tidak menarik?
Nam dilahirkan dalam kategori wanita yang kurang beruntung. Dalam usianya yang masih 14 tahun, Nam yang berkulit gelap sudah memakai kacamata tebal dan behel untuk merapikan gigi-giginya.
Usianya yang belia membuat gadis ini mulai mengenal cinta. Seperti fantasi anak ABG sebayanya, Nam mulai mencari sosok laki-laki yang cakep, putih, tinggi, populer, dan seakan memiliki segalanya.
Cinta pertama Nam jatuh pada Shone, seorang senior yang terkenal di sekolah mereka. Shone memang dianggap memiliki segalanya sehingga masuk kriteria cinta Nam.
Namun apalah daya.. Nam bagaikan pungguk merindukan bulan. Seekor itik buruk rupa yang memdambakan serigala tampan. Nam seperti tidak terlihat oleh Shone, seperti tertutup oleh kemilau popularitas Shone sendiri.
Demi cinta, seorang cewek bahkan dapat membalikkan bumi. Dalam liburan musim panas, Nam bersikukuh untuk merubah penampilannya.
Mulai dari melepas behel dan kacamata pantat botolnya, hingga memutihkan kulitnya. Nam tidak sendiri. Selalu ada teman-temannya yang membantu Nam untuk bisa mendapatkan cintanya.
Tak hanya merubah penampilan fisiknya, Nam pun mengikuti drama sekolah dan mengambil peran sebagai Putri Salju hingga berlatih sebagai seorang mayoret marching band agar bisa menarik perhatian Shone.
Kini Nam adalah sosok wanita yang sempurna. Setelah bertransformasi dari seekor itik burup rupa menjadi seekor angsa putih yang anggun, masalah tetap muncul.
Nam kini bisa memikat hati seluruh kaum adam di sekolahnya. Namun seluruh usahanya seakan tetap tidak bisa menyentuh Shone. Masih ada rival dalam perjalanannya mendapatkan Shone. Masih ada Pin, siswi terpopuler di sekolah yang sama-sama menyukai Shone sejak lama.
Masalah bertambah pelik ketika Nam mengetahui kenyataan bahwa Top, sahabat Shone sejak kecil ternyata menyukai Nam. Cinta segiempat.. Bagaimanakah kisah ini akan berakhir? Akankah pada akhirnya Nam bisa mendapatkan Shone? Ataukah usahanya akan menjadi sia-sia?
Film ini seakan oase di tengah berbagai macam film yang menuntut kita untuk memutar otak. Inti cerita yang simple namun menghibur sepertinya cocok untuk menjadi tontonan di masa senggang. Film yang memang diperuntukkan untuk remaja ini seakan mengedepankan stereotip bahwa cantik itu putih dan sempurna. But, every women are beautiful, right?


1 komentar: