tag:blogger.com,1999:blog-53928103385994958772024-03-14T02:31:38.195-07:00Daniel Irfan AditamaDaniel Irfan Aditamahttp://www.blogger.com/profile/01904703314545810230noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-5392810338599495877.post-9894101463652573582011-11-02T02:18:00.000-07:002011-11-02T02:18:48.193-07:00Karakter Anak adalah Karakter Turunan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.pendidikankarakter.com/wp-content/uploads/post-6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Karakter Anak Adalah Karakter Turunan" border="0" class="aligncenter size-full wp-image-294" height="211" src="http://www.pendidikankarakter.com/wp-content/uploads/post-6.jpg" title="Karakter Anak Adalah Karakter Turunan" width="320" /></a></div><br />
<div class="title"> <h1><br />
</h1></div><div class="postcover"> <code></code><br />
<div style="text-align: justify;"></div><code></code><br />
<div style="text-align: justify;">Kali ini kita akan membahas tentang bagaimana karakter terbentuk secara turun temurun dan terkadang tidak disadari. Apakah bisa? Mungkin? Bisa dan mungkin, dan biasanya ini terbentuk dari Beliave atau kepercayaan/ keyakinan dari orangtua yang diturunkan kepada anak. Dan jika keyakinan yang diturunkan salah, sampai 7 turunan bisa salah jika tidak diperbaiki. Baiklah, simak terus tulisan ini dan dapatkan rahasia pemahaman baru.</div><div style="text-align: justify;">Believe atau kepercayaan itu bukan kita berarti membahas persoalan agama atau keyakinan beribadah. yang di maksud adalah suatu pemikiran yang terbentuk karena pengalaman yang berulang-ulang atau pengalaman yang berkesan. Jadi secara sederhananya bisa kita katakan sebagai perasaan “pasti” akan sesuatu hal. contohnya mungkin anda mempunyai perasaan yang pasti tentang kemampuan berhitung yang baik. jadi anda punya believe atau kepercayaan “wah saya itu pintar kalau berhitung ya”. Itu yang kita maksud dengan believe atau kepercayaan. Atau anda punya pikiran “seperti ah saya ini sering telat, ya”, Believe saya sering telat ya itu bentuk seperti itu.</div><div style="text-align: justify;">Believe bisa sesuatu yang <strong>kita inginkan</strong> atau <strong>yang tidak kita inginkan</strong>.Believe yang kita inginkan secara sadar, believe yang terbentuk karena kita mempelajari ajaran-ajaran agama yang kita anut itu memang kita inginkan untuk terbentuk, lalu Believe yang terbentuk dari mempelajari masalah-masalah akademik. Kita memang menginginkan itu agar kita bisa seperti itu,misalkan kita belajar matematika,dan lain sebagainya. Believe yang terbentuk dari latihan-latihan olahraga karena kita menginginkannya,kita bisa memiliki keyakinan yang kuat untuk kasus olahraga contoh : “tendangan saya keras, lemparan saya pasti masuk”.</div><div style="text-align: justify;">Nah berikutnya adalah Believe yang tidak kita inginkan secara sadar , Tapi toh kita tetap punya believe ini. misalnya Takut terhadap gelap ya , Wah saya kalau di tempat gelap itu saya pasti merinding saya pasti keringat dingin saya pasti gak berani gitu ya.Atau mungkin trauma ketinggian juga wah saya ini tidak bisa naik pesawat itu suatu believe yang kita tidak inginkan secara sadar tapi itu masuk dalam diri kita ya. Berbagai fobia terhadap binatang, kemudian ketakutan-ketakutan terhadap guru ketakutan terhadap pelajaran tertentu ketakutan membuat tujuan pribadi ya perasaan-perasaan diremehkan atau perasaan bersalah terhadap sesuatu ini adalah believe-believe yang tidak kita inginkan tetapi secara sadar masuk dalam diri kita ya.</div><div style="text-align: justify;">Satu hal yang mungkin perlu kita tekankan adalah mengapa believe atau kepercayaan salah yang diajarkan secara turun-temurun ini sesuatu yang sering orang tua lakukan? Karena seringkali ada hal-hal yang sebenarnya kepercayaan ini yang keliru tapi kita sampaikan kepada anak tanpa kita pertanyakan dulu, apakah itu believe yang bagus atau tidak? Nah contohnya “hei nak jangan main hujan nanti masuk angin”, atau “ayo mandinya cepet nanti masuk angin lho ya”, “kalau kamu gak makan kamu pasti sakit lho”, jadi itu adalah believe-believe yang dibawa dari orang tua yang disampaikan kepada anak tapi itu belum tentu pasti bener . tapi kalau diulang-ulang jadi bener juga. Disamping sekarng bukan orangtua lagi yang menanamkan keyakinan yang salah, tetapi media tv, Koran dan media yang lainnya juga peran serta dalam hal ini.</div><div style="text-align: justify;">Apa yang menyebakan ini terjadi? Bagaimana believe bisa semudah itu tertanam dan membentuk perilaku kita ? penjelasan ini sangat panjang, kita perlu secara khusus mempelajari mekanisme pikiran manusia, bagaimana kata-kata bisa membentuk karakter manusia. Mudahnya, kalimat yang sering diulang-ulang bisa tertanam di dalam memori manusia,dan men jadi suatu system keyakinan. Dan karena banyaknya kesalahan dalam memberikan informasi dan kesalahan menanamkan keyakinan dipicu oleh ketidaktahuan bagaimana mekanisme pikiran itu bekerja. l Kita tidak pernah belajar khusus pak mengenai mekanisme pikiran manusia . Seingat saya waktu dulu kuliah tidak ada yang bahas soal mekanisme pikiran dan juga hal Ini diperparah dengan control diri yang kurang baik sehingga kita tidak mau memikirkan ulang dampak dari suatu kalimat atau tindakan terhadap anak kita. jiKalau believe atau kepercayaan yang anda turunkan atau anda ajarkan pada anak itu adalah sesuatu yang positif. Itu sangat baik sekali ya. Jadi misalkan “nak tahu gak kalau kita ini keturunan orang pintar jadi kamu pasti jadi anak yang pintar dan cerdas”. Tapi kalau believe atau kepercayaan itu begini mungkin “nak hidup ini itu susah kamu harus belajar yang rajin supaya dapat pekerjaan yang bagus”,sering gak denger orang tua nasehatnya gitu.</div><div style="text-align: justify;">Saya dulu, sering termasuk orang yang dinasehati seperti itu. Harus belajar rajin supaya dapat pekerjaan yang bagus. Betul? Orang tua itu lupa berpikir lho apa anaknya itu harus jadi karyawan aja apakah kalau nilainya jelek disekolah apakah dia tidak bisa sukses ya. Kenapa orang tua gak ngomong kamu harus belajar rajin besok kamu bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak sekali. Betul? Believe lain yang sering menghambati anak ya untuk sukses adalah believe orang tua kadang-kadang seperti ini “nak cari uang itu susah kamu harus kerja nanti kalau sudah kamu harus pintar” maksudnya kalau kamu dapat nilai bagus kamu nanti bisa bekerja diperusahaan yang bagus. Kenapa kok ngak ngomongnya kayak gini, “nak kamu tahu kamu harus pinter itu kenapa? supaya kamu bisa buat perusaahn bagus. Jadi kamu bisa pekerjakan orang –orang yang pinter”, kenapa koq gak ngomong seperti itu ya? Jadi seperti itulah believe-believe yang kadang orang tua turunkan kepada anak tanpa dipikir ya. Sehingga bisa kita pahami bagaimana karakter kebanyakan orang disekelilingi kita. bagaimana juga karakter bangsa ini?</div><div style="text-align: justify;">Jadi untuk menghindari kesalahan ini adalah anda sebagai orang tua anda coba analisa kebiasaan anda dalam mengomentari sesuatu ya. Jadi anda melihat ada suatu kejadian dan anda mengomentari dan anda coba pikirkan apakah bener sudah kata-kata anda itu. Dan anda mungkin juga bisa berpikir apa dampaknya dari perkataan saya ini pada anak saya. Pertimbangkan dampak sugesti yang terkandung dalam setiap perkataan yang sering kita ulangi .</div></div>Daniel Irfan Aditamahttp://www.blogger.com/profile/01904703314545810230noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5392810338599495877.post-5208504316692692762011-10-31T22:41:00.000-07:002011-11-02T02:09:56.257-07:00Membangun karakter sejak pendidikan usia dini<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QGZi6mtWpRI/TrEIyP1cZaI/AAAAAAAAAC4/__-LlhCXCy0/s1600/Feature-15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="186" src="http://2.bp.blogspot.com/-QGZi6mtWpRI/TrEIyP1cZaI/AAAAAAAAAC4/__-LlhCXCy0/s320/Feature-15.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div>Kawan, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.</div><div style="text-align: justify;">Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (<i>golden age</i>).</div><div style="text-align: justify;">Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.</div><div style="text-align: justify;"><i>Nah</i>, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan <i>pressure</i> yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang <i>public speaker</i> gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?</div><code></code><br />
<div style="text-align: justify;">Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? <i>Eit</i> tunggu dulu!</div><div style="text-align: justify;">Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.</div><div style="text-align: justify;">Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.</div><code></code><br />
<h2><b>Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?</b></h2><div style="text-align: justify;">Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (<i>triangle</i> <i>relationship</i>), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, <b>Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini</b>, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. <b>Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar</b>. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah <b>membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa</b>. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.</div><div style="text-align: justify;">Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.</div>Daniel Irfan Aditamahttp://www.blogger.com/profile/01904703314545810230noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5392810338599495877.post-88639709866057374062011-10-31T02:53:00.000-07:002011-10-31T02:53:09.254-07:00Kucing Hitam Pendidikan Karakter Indonesia<span class="Apple-style-span" style="color: #373737; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"></span></div><h3 class="post-title entry-title" style="font: normal normal normal 18px/normal Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; position: relative;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_D9Oza7zzAgA/TSpUfaXzSCI/AAAAAAAAAEQ/k3WrJudkk_U/s1600/karikatur%252Bpendidikan.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="color: #336699; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img alt="" border="0" height="212" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5560349588574128162" src="http://1.bp.blogspot.com/_D9Oza7zzAgA/TSpUfaXzSCI/AAAAAAAAAEQ/k3WrJudkk_U/s320/karikatur%252Bpendidikan.png" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; float: right; height: 212px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; position: relative; text-align: left; width: 320px;" width="320" /></a></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span></div></h3><div class="post-header" style="color: #999999; line-height: 1.6; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;"><div class="post-header-line-1"></div></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="line-height: 1.4; position: relative; width: 578px;"><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Mengembagkan pendidikan karakter itu ibarat </div><div style="text-align: left;">mencari kucing hitam </div><div style="text-align: left;">dalam kamar yang gelap, begitulah ujar seorang guru. </div><div style="text-align: left;">Memulai tahun ajaran baru, banyak sekolah yang mempromosikan </div><div style="text-align: left;">program pendidikan karakter. Bahkan, tahun ini pun pemerintah juga </div><div style="text-align: left;">menggemakan pentingnya pendidikan karakter. Namun semakin banyak </div><div style="text-align: left;">dibicarakan, semakin tidak jelas halnya. </div><div style="text-align: left;">Akhirnya seperti kata guru tadi, kita berhadapan dengan </div><div style="text-align: left;">kucing hitam dalam </div><div style="text-align: left;">kamar yang gelap. Diskursus terbuka wacana pendidikan karakter </div><div style="text-align: left;">memang menarik dibicarakan. </div><div style="text-align: left;">Hal sepenting pendididkan karakter yang menyangkut pertumbuhan</div><div style="text-align: left;">individu dan warga negara pada maa kini dan mendatang tidak mungkin </div><div style="text-align: left;">hanya dibicarakan oleh sekelompok elite pengambil keputusan. </div><div style="text-align: left;">Diskursus terbuka mesti menjadi hal yang wajar karena pendidikan </div><div style="text-align: left;">adalah tanggung jawab semua.</div><div style="text-align: left;">Gambaran kucing hitam sebenarnya menunjuk pada berbagai macam </div></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="line-height: 1.4; position: relative; text-align: left; width: 578px;">tema terbuka yang mestidipertmbangkan secara serius oleh setiap </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="line-height: 1.4; position: relative; text-align: left; width: 578px;">pendidik dan para pengambil keputusan sebelum mereka mengembangkam </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="line-height: 1.4; position: relative; text-align: left; width: 578px;">pendidikan karakter. Meslipun pendidikan karakter dirasakan </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="line-height: 1.4; position: relative; text-align: left; width: 578px;">kemendesakannya, baik itu berkaiatan dengan pengembangan </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="line-height: 1.4; position: relative; text-align: left; width: 578px;">pembentukan diri individu secara utuh </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="line-height: 1.4; position: relative; text-align: left; width: 578px;">maupun dampak pendidikan karakter bagi kelangsungan </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="line-height: 1.4; position: relative; text-align: left; width: 578px;">sebuah masyarakat,pendidikan karakter merupakan sebuah </div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="line-height: 1.4; position: relative; text-align: left; width: 578px;">konsep yang tidak jelas dengan sendirinya (self-evident).</div><div class="post-body entry-content" id="post-body-593637290243709963" style="font-size: 15px; line-height: 1.4; position: relative; width: 578px;"><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Klaim pemahaman tentang pendidikan karakter bisa melibatkan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">berbagai macam kepentingan, seperti kepentingan politis, sosial,</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">budaya, agama,psikologi, pendidikan, dan psikis. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pendidikan karakter yang berkaitan dengan kebaikan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dan kesejahteraa individu dan masyarakat mau tidak mau </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">mesti melibatkan banyak pihak. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Perbedaan kepentingan ini bisa melahirkan konflik satu sama lain </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dalam rangka pendidikan karakter.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Namun meskipun setiap pihak memiliki perbedaan kepentingan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dalam pengembangan pendidikan karakter, ada dua hal yang </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">sama-sama menjadi tantangan bagi seriap kalim yang mereka ajukan. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pertama, fokus bagi pendidikan karakter. Kedua metodologi. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ketiga, evaluasi. Tiga fokus, Ada tiga fokus pendidikan karakter </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">yang selama ini mendominasi wacana. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pertama pendidikan karaktermemusatkan diri pada </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pengajaran(teaching values). </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kedua pendididkan karakter yang memusatkan pada </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">klarifikasi nilai(value clarification) </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dan yang terakhir, pendidikan karakter yang mempergunakan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pendekatan pertumbuhan moral Kohlberg (character development).</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pendidikan karakter yang berpusat pada pengajaran </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">mengutamakan nilai-nilai tertentu yang harus dipelajari serta </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">sekumpulan kualitas keutamaan moral, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">seperti kejujuran, keberanian, dan kemurahan hati agar diketahui </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dan dipahami oleh siswa. Klarifikasi nilai lebih mengutamakan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">proses penalaran moral serta pemilihan nilai yang mesti dimiliki siswa. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sedangkan fokus pada pertumbuhan karakter moral mengutmakan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">perilaku yang merefleksikan penerimaan nilai serta menekankan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">unsur motivasi, serta aspek-aspek kepribadaian yang relatif </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">stabil yang mengarahkan tindakan individu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 22px;">Fokus pertama mengutamakan pengetahuan dan pengertian (intelektual), </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">fokus kedua mengutamakan perilaku (conduct), tetapi tetap saj mereka </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">memberikan prioritas pada pemahaman, serta proses pembentukan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dan pemilihan nilai. Sedangakn fokus ketiga mengutamakan pertumbuhan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">motivasi internal dalam membentuk nilai selaras dengan tahap-tahap </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">perkembangan moral individu.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Hiruk pikuk debat tentang pendidikan karakter terutamaberkaitan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dengan metodologi atau pendekatan. Pendekatan pendidikan karakter </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dengan cara memberikan pelajaran khusus, seperti pada masa Orde Baru </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">melalui pelajaran wajib pendidikan pancasila, dikhawatirkan akan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">menjerumuskan pendidikan karakter pada indoktrinasi yang mematikkan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">nalar dan daya kritis siswa.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pendekatan pendidikan karakter bisa dilakukan melalaui </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">berbagai macam cara, seperti melalui pekajaran khusus, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">integrasi pendidikan pada setiap mata pelajaran, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">atau pendekatan integral yang mempergunakan ruang-ruang pendidikan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">yang tersedia dalam keseliruhan dinamika pendidikan di sekolah.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apapun metofologi yang dipilih, setiap paendekatan pendidikan karakter </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">akan memiliki konsekuensi berkaitan kesiapan tenaga guru, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">prioritas nilai, kesamaan visi antara anggota komuniitas sekolah tentang </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pendidikan karakter, struktur dan sistem pembelajaran, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kebijakan sekolah, dan lain-lain.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Evaluasi</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Yang paling membingungkan ketika berbicara tentang pendidikan karakter </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">adalah persoalan tentang evaluasi, yaitu tentang cara dan tujuan evaluasi. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pendidikan karakter yang seringkali dianggap sebagai bidang yang sulit diukur, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dinilai dan dievaluasi. Membuat mata pelajaran tentang pendidikan karakter </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dan dengan demikian, mengenai pengetahuansiswa </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">tentangnya melalui </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">tes tertulis akan lebih mudah dibandingkan dengan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">melihat perilaku siswa. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada persoalan serius berkaitan dengan cara-cara penilaian </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dalam pendidikan karakter.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Masalah evaluasi yang sering dikaitakan dengan tujuan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pendidikan karakter. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apakah evaluasi mesti dikaitkan dengan kenaikan kelas atau kelulusan, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">seperti yang selama ini dianjurka pemerintah, diamana </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">penilaian budi pekerti, perilaku, sikap, bisa menjadi alasan</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">untuk tidak menaikkan atau meluluskan siswa? </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Faktanya, penilaian yang sumir seperti ini seringkali hanya sekadar </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">menjadi semacam kertas. Asal anak lulus ujian nasional,</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">persoalan budi pekerti, moral, perilaku siswa tampaknya </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">masih bisa diabaikan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pendidikan karakter tidak perlu dipahami seprti kucing hitam jika kita </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">mampu memetakan persoalan serta barani nertindak untuk menjawab</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">tantangan bagi pengembangn pendidikan karakter. Indoktrinasi bisa jadi</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">menjadi salah satu tantangan. Namun relativisme moral serta reduksi </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pendidikan karakter padahal yang sifatnya rohani, spiritual, atau sekadar </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pada tatakrama dan sopan santun, serta ketidak seriusan pelaksanaan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">akibat sulit memahami an menilai pendidikan karakter kiranya menjadi </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">tantangan bagi tiap pendidik dan pengambil keputusan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pendekatan yang lebih utuh dan menyeluruh dalam pendidikan karakter</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kiranya diperlukan. Adanya perbedaan pendapat tentang</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pendidikan karakter adalah hal yang sehat. Namun pemaksaan politis,</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">maupun dari pihak sekolah tentangnya tanpa memberikan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">ruang bagi dialog, debat, diskusi kritik yang terbuka, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kiranya bukan awal pendidikan karakter yang baik.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pendidikankarakter mestinya menjadi kotak hitan pendidikan, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dimana setiap gerak, kegiatan, pemikiran, diskusi, </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">praksia yang terjadi di sekolah dapat </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">ditelusuri kembali, direnungkan, dievaluasi, sehingga jalan-jalan </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">perbaikan itu terbuka. </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Selalu terbuka pada perbaikan inilah sala satu sikap yang mesti </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dimiliki jika kita ingin mengembangkan pendidikan karakter yang </span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">berkesinambungan.</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">DONI KOESOEMA .A</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Alumnus Boston College Lynch School of Education,</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Boston, Amerika Serikat.</span></div></div>Daniel Irfan Aditamahttp://www.blogger.com/profile/01904703314545810230noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5392810338599495877.post-13009492955010231422011-10-29T01:02:00.000-07:002011-10-29T01:02:06.549-07:00First Love (crazy little thing called love)<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-6zWUkLgBbXw/TquxKNn43AI/AAAAAAAAABU/J-yJWMx3-qg/s1600/FirstLovePoster04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-6zWUkLgBbXw/TquxKNn43AI/AAAAAAAAABU/J-yJWMx3-qg/s320/FirstLovePoster04.jpg" width="224" /></a></div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 11px; line-height: 15px;"><s><br />
</s></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px;"><strong>Rating:</strong> Remaja<br />
<strong>Length:</strong> 120 Menit<br />
<strong>Genre:</strong> Comedies, Romance<br />
<strong>Country:</strong> Thailand<br />
<strong>Release:</strong> 09/02/2011<br />
<strong>BO:</strong> USD 0a</span><br />
<div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px;"><strong>Starring:</strong> <a href="http://www.filmoo.com/celebrity/mario-maurer" style="text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Mario Maurer</span></a>, <a href="http://www.filmoo.com/celebrity/pimchanok-luevisetpaibool" style="text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Pimchanok Luevisetpaibool</span></a><br />
<strong>Director:</strong> <a href="http://www.filmoo.com/celebrity/putthiphong-promsakha" style="text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Putthiphong Promsakha</span></a><br />
<strong>Screenwriter:</strong> <a href="http://www.filmoo.com/celebrity/putthiphong-promsakha" style="text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Putthiphong Promsakha</span></a><br />
<strong>Producer:</strong> <a href="http://www.filmoo.com/celebrity/putthiphong-promsakha" style="text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Putthiphong Promsakha</span></a><br />
<strong>Studio:</strong> Sahamongkol Film International</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; line-height: 16px;"><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Metrotainment.net – Cowok cakep itu memang pantas berdampingan dengan cewek yang cantik. Lalu bagaimana dengan nasib kaum hawa yang kurang beruntung alias tidak cantik, tidak putih, tidak kurus, pokoknya tidak menarik?</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Nam dilahirkan dalam kategori wanita yang kurang beruntung. Dalam usianya yang masih 14 tahun, Nam yang berkulit gelap sudah memakai kacamata tebal dan behel untuk merapikan gigi-giginya.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Usianya yang belia membuat gadis ini mulai mengenal cinta. Seperti fantasi anak ABG sebayanya, Nam mulai mencari sosok laki-laki yang cakep, putih, tinggi, populer, dan seakan memiliki segalanya.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Cinta pertama Nam jatuh pada Shone, seorang senior yang terkenal di sekolah mereka. Shone memang dianggap memiliki segalanya sehingga masuk kriteria cinta Nam.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Namun apalah daya.. Nam bagaikan pungguk merindukan bulan. Seekor itik buruk rupa yang memdambakan serigala tampan. Nam seperti tidak terlihat oleh Shone, seperti tertutup oleh kemilau popularitas Shone sendiri.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Demi cinta, seorang cewek bahkan dapat membalikkan bumi. Dalam liburan musim panas, Nam bersikukuh untuk merubah penampilannya.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Mulai dari melepas behel dan kacamata pantat botolnya, hingga memutihkan kulitnya. Nam tidak sendiri. Selalu ada teman-temannya yang membantu Nam untuk bisa mendapatkan cintanya.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tak hanya merubah penampilan fisiknya, Nam pun mengikuti drama sekolah dan mengambil peran sebagai Putri Salju hingga berlatih sebagai seorang mayoret marching band agar bisa menarik perhatian Shone.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Kini Nam adalah sosok wanita yang sempurna. Setelah bertransformasi dari seekor itik burup rupa menjadi seekor angsa putih yang anggun, masalah tetap muncul.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Nam kini bisa memikat hati seluruh kaum adam di sekolahnya. Namun seluruh usahanya seakan tetap tidak bisa menyentuh Shone. Masih ada rival dalam perjalanannya mendapatkan Shone. Masih ada Pin, siswi terpopuler di sekolah yang sama-sama menyukai Shone sejak lama.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-2vKyxBJP314/TquxIYkLIPI/AAAAAAAAABM/S_6Pkc2aJkk/s1600/LittleThingCalledLoveTaiwanPoster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-2vKyxBJP314/TquxIYkLIPI/AAAAAAAAABM/S_6Pkc2aJkk/s320/LittleThingCalledLoveTaiwanPoster.jpg" width="223" /></a></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Masalah bertambah pelik ketika Nam mengetahui kenyataan bahwa Top, sahabat Shone sejak kecil ternyata menyukai Nam. Cinta segiempat.. Bagaimanakah kisah ini akan berakhir? Akankah pada akhirnya Nam bisa mendapatkan Shone? Ataukah usahanya akan menjadi sia-sia?</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Film ini seakan oase di tengah berbagai macam film yang menuntut kita untuk memutar otak. Inti cerita yang simple namun menghibur sepertinya cocok untuk menjadi tontonan di masa senggang. Film yang memang diperuntukkan untuk remaja ini seakan mengedepankan stereotip bahwa cantik itu putih dan sempurna. <em style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">But, every women are beautiful, right</em>?</div><br />
</span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px;"><br />
</span></div>Daniel Irfan Aditamahttp://www.blogger.com/profile/01904703314545810230noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5392810338599495877.post-91833688500066333082011-10-29T00:41:00.000-07:002011-10-29T01:19:23.171-07:00SUCKSEED plesetan dari SUCCEED<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-TyDAykl0hkg/TqutMWh0NaI/AAAAAAAAAAc/jnrOscOZx1A/s1600/suckseed2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-TyDAykl0hkg/TqutMWh0NaI/AAAAAAAAAAc/jnrOscOZx1A/s320/suckseed2.jpg" width="224" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"><strong>Title:</strong> SuckSeed ห่วยขั้นเทพ<br />
<strong>Director:</strong> Chayanop Boonprakob<strong><br />
Cast:</strong> Jirayu La-ongmanee, Natcha Nuanjam, Pashorn Jiratiwat, Thawat Pornrattanaprasert<br />
<strong>Rating:</strong> 15+ Musical comedy</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #afafaf; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal;"></span></span><br />
<div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;">Fenomena kesuksesan film bergenre rom-com yang masih merajai box office di Thailand membuat GTH salah satu rumah produksi film yang pernah sukses dengan film-film horor seperti Shutter, Alone atau Phobia kembali memproduksi film bergenre rom-com. Sebelumnya mungkin kita dibuat tertawa sekaligus menangis dengan film-filmnya seperti Hello Stranger, Bangkok Traffic Love Story atau Little Comedian. Kali ini SuckSeed sebuah kisah cinta remaja yang akan membuat kita tertawa. Film berdurasi 125 menit ini sedikit berbeda dengan film rom-com kebanyakan, SuckSeed mengusung unsur musikal rock, persahabatan dan impian dalam temanya. SuckSeed merupakan film pertama bagi sang sutradara Chayanop Boonprakob berdasarkan film pendek berjudul Suck3/2Seed yang dibuat sebagai proyek thesisnya. Bercerita tentang sebuah band yang selalu "suck" tetapi tak patah semangat demi menjadi band yang terbaik. Didukung oleh bintang muda Thailand seperti Jirayu Laongmanee (Phobia 2, The Love of Siam) yang berperan sebagai Ped, lalu Pachara Chirathivat sebagai Koong dan Thawat Pornrattanaprasert sebagai Ex serta aktris cantik Nattacha Nauljam yang berperan sebagai Ern.</div><div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;">Ped, seorang murid sekolah menengah selalu menggangap dirinya "looser". Bersahabat dengan Koong yang tidak jauh berbeda nasibnya dengan dirinya. Semasa kecil Ped selalu dianggap kurang beruntung, bahkan saat ia menyukai Ern, salah satu gadis di kelasnya yang sangat menyukai musik rock. Tetapi karena malu, ia gagal menyatakan bahwa ia menyukai Ern hingga Ern pindah ke Bangkok. Sedangkan Koong selalu dibayangi Kay, saudara kembarnya. Ped dan Koong bersama Ex kemudian membentuk sebuah band bernama Koong and Friends demi menarik perhatian para gadis dan untuk menyaingi Kay. Tanpa diduga mereka bertemu kembali dengan Ern yang ternyata sangat pandai bermain gitar, kemudian Koong merekrut Ern untuk bermain bersama mereka dan bersaing dengan band milik Kay, Arena dalam Hot Wave Music Award, sebuah kompetisi band yang diikuti oleh murid-murid sekolah. Dengan bergabungnya Ern ke dalam band membuat mereka lebih bersemangat dalam mengikuti kompetisi. Tak hanya itu, kehadiran Ern juga melibatkan cinta segitiga antara Ped dan Koong yang sama-sama menyukai Ern.</div><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-OQjLAjnCI74/TbLiy15HRDI/AAAAAAAAAT0/5OWyb-By6f0/s1600/suckseed_02.jpg" style="color: white; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: initial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5598786649862915122" src="http://3.bp.blogspot.com/-OQjLAjnCI74/TbLiy15HRDI/AAAAAAAAAT0/5OWyb-By6f0/s400/suckseed_02.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #171c1f; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(69, 75, 79); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(69, 75, 79); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(69, 75, 79); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(69, 75, 79); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 265px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 9px; padding-left: 9px; padding-right: 9px; padding-top: 9px; text-align: center; width: 400px;" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-LxojKO9Dh1Y/TbLizPXFMvI/AAAAAAAAAT8/JhJXqQE5gLI/s1600/suckseed_01.jpg" style="color: white; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: initial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5598786656699495154" src="http://2.bp.blogspot.com/-LxojKO9Dh1Y/TbLizPXFMvI/AAAAAAAAAT8/JhJXqQE5gLI/s400/suckseed_01.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #171c1f; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(69, 75, 79); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(69, 75, 79); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(69, 75, 79); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(69, 75, 79); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 268px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 9px; padding-left: 9px; padding-right: 9px; padding-top: 9px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
<div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;">Dibanding film yang menceritakan kisah cinta remaja, SuckSeed mungkin lebih cocok jika disebut film tentang persahabatan. Film ini menggambarkan bagaimana persahabatan antara Ped, Koong, Ex dan Ern dimana musik mengikat mereka. Di saat tahun terakhir mereka di sekolah, persahabatan mereka harus diwarnai dengan konflik internal serta impian mereka dalam bermusik. Sedangkan kisah cinta segitiga antara Ped, Koong dan Ern bisa dibilang hanya sebagai pelengkap film ini. SuckSeed juga menghadirkan visualisasi yang unik seperti komik, sedikit mengingatkan pada film Scott Pilgrim. Sayangnya durasi film yang cukup lama, yaitu sekitar 125 menit memberikan kebosanan pada beberapa orang. Pemerannya sendiri mungkin bagi pecinta film Thailand akan mengenal dan pernah melihat Jirayu Laongmanee ketika bermain dalam The Love of Siam atau Phobia 2. Sedangkan para pemeran lain merupakan pendatang baru di perfilman Thailand. Pachara Chirathivat selain berperan sebagai Koong, ternyata ia juga memerankan Kay, saudara kembarnya di film ini. Sepertinya kepandaian dalam make-up juga berbicara di sini. Sedangkan Nattacha Nauljam, satu-satunya pemeran wanita utama di film ini yang ternyata bernyanyi dan memainkan sendiri gitarnya dalam film ini. Ya, kemampuan menyanyi dan memainkan gitarnya boleh diacungi jempol. Nat, begitu ia biasa dipanggil, ternyata adalah anak dari salah satu personil Carabao. Band rock Thailand yang legendaris dan sudah cukup terkenal di mancanegara. Jadi tidak heran bila ia pandai dalam bernyanyi dan memainkan gitarnya. Sedangkan Thawat Phonratprasert yang juga seorang pendatang baru, walaupun ia tidak banyak berperan dalam film ini, tetapi aksi-aksi konyolnya cukup membuat tertawa.</div><div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;">Sebagai sebuah film yang mengusung tema musikal, SuckSeed pastinya didukung dengan musik-musik rock yang mengiringi perjalanan film ini. Beberapa band rock Thailand yang berada di bawah bendera GTH turut serta dalam mengisi soundtrack film ini. Bodyslam, band rock yang mengawali karir mereka dalam Hotwave Music Award dan band lain seperti Paradox, Big Ass, Modern Dog, No More Tear dan beberapa band lainnya. Selain itu ada juga lagu lain yang ditampilkan di film ini tetapi tidak masuk ke dalam soundtrack film ini, yaitu lagu dari band Loso yang cukup berperan penting dalam cerita film ini. Ada hal yang unik dari film ini ketika lagu-lagu ini diputar. Adalah kemunculan atau cameo dari band-band pengisi soundtrack film ini. Seperti pada saat Ped yang sedang patah hati diiringi musik kemudian muncul cameo yang menyanyikan lagu tersebut dan menghilang bersamaan dengan habisnya lagu. Bisa dibilang ini adalah sebuah ide yang mungkin terlihat aneh tetapi cukup unik. Untuk ukuran film musikal rock, jika dibandingkan dengan film serupa seperti Beck atau Detroit Metal City jelas lagu-lagu yang dibawakan dalam film ini masih kurang 'nendang'. Tapi setidaknya beberapa lagu yang disajikan cukup catchy dan memorable.</div><div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;">Seperti biasa, unsur komedi yang disajikan dalam film Thailand selalu saja pandai mengocok perut. Unsur komedi yang disajikan memang terkadang berlebihan tetapi tetap terasa natural. Kali ini kita akan dibuat tertawa dengan berbagai kekonyolan yang dilakukan Ped, Koong dan Ex. Aksi-aksi kocak mereka akan menemani sepanjang film ini berjalan. Tentunya tanpa mereka mungkin film ini akan terasa membosankan mengingat durasinya yang cukup lama. Tidak berbeda dengan komedi Thailand kebanyakan, aksi-aksi kocak dalam SuckSeed juga diiringi oleh backsound yang akan pastinya akan menambah unsur komedi ini menjadi lebih konyol.</div><div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-tDWegT4CElY/TqutONKdlAI/AAAAAAAAAAk/2_jjN2uRVzA/s1600/suckseed11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-tDWegT4CElY/TqutONKdlAI/AAAAAAAAAAk/2_jjN2uRVzA/s400/suckseed11.jpg" width="280" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-pRwdnLseQ3Y/TqutPDW-l4I/AAAAAAAAAAs/IL-e_Z8ttKc/s1600/Suck-Seed-Thai-Movie-2011.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="http://1.bp.blogspot.com/-pRwdnLseQ3Y/TqutPDW-l4I/AAAAAAAAAAs/IL-e_Z8ttKc/s320/Suck-Seed-Thai-Movie-2011.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ciqo_yH1isA/TqutWeqwnJI/AAAAAAAAAA0/eFeinhBXrYs/s1600/suckseed3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-ciqo_yH1isA/TqutWeqwnJI/AAAAAAAAAA0/eFeinhBXrYs/s320/suckseed3.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-BW1w3nR8JpU/TqutYlpRZQI/AAAAAAAAABE/khyL5UY2NqY/s1600/suck+seed.php.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://2.bp.blogspot.com/-BW1w3nR8JpU/TqutYlpRZQI/AAAAAAAAABE/khyL5UY2NqY/s320/suck+seed.php.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;">SuckSeed mengingatkan pada 'Beck', film Jepang yang juga mengusung tema musik rock, persahabatan dan juga impian. Sebagai film pertamanya, Chayanop Boonprakob cukup berhasil mengemas SuckSeed sebagai film yang cukup inspiratif, dalam hal ini tentang persahabatan dan impian dan juga menghibur dengan segala unsur komedi yang disajikan. Tak heran jika film berdurasi 125 menit ini tetap tidak terasa membosankan untuk dinikmati. Ide unik Chayanop dalam menampilkan cameo musisi terkenal Thailand juga patut diacungi jempol, sekaligus bisa memperkenalkan band-band Thailand ini ke mancanegara. Jadi, bersiaplah anda dibuat tertawa oleh SuckSeed.<br />
<br />
<br />
Track List<br />
<br />
1. Toom yoo nai jai : Aof Big Ass <br />
ทุ้มอยู่ในใจ<br />
<br />
2. Pleng tee chun mai dai tang : No More Tear<br />
เพลงที่ฉันไม่ได้แต่ง<br />
<br />
3. Sukseed tueng : Paradox<br />
ซักซี้ดตึง<br />
<br />
4. Numta : Big Ass<br />
น้ำตา<br />
<br />
5. Lieng song : So Cool <br />
เลี้ยงส่ง<br />
<br />
6. Ying to ying suay : Blackhead <br />
ยิ่งโตยิ่งสวย<br />
<br />
7. Bungearn Tid Din : Asanee Wasan <br />
บังเอิญติดดิน : อัสนี & วสันต์ <br />
<br />
8. Bussaba : Moderndog <br />
บุษบา<br />
<br />
9. Pieng ruk : Silly Fools<br />
เพียงรัก<br />
<br />
10. Ruduron : Paradox<br />
ฤดูร้อน<br />
<br />
11. Kwarm chuer : Bodyslam <br />
ความเชื่อ <br />
<br />
12. Original score sieng toom nai jai thur : Hualampong Riddim<br />
Original score เสียงทุ้มในใจเธอ <br />
<br />
13. Puen sanit : Nat<br />
เพื่อนสนิท<br />
<br />
14. Mee tae thur : Tar Paradox<br />
มีแต่เธอ<br />
<br />
15. Pleng tee chun mai dai tang : Arena (Concert Version) <br />
เพลงที่ฉันไม่ได้แต่ง <br />
<br />
16. Suckseed tueng : Suck seed (Concert Version) <br />
ซักซี้ดตึง <br />
<br />
17. Toom yoo nai jai : Gao & Nat (Acoustic Version) <br />
ทุ้มอยู่ในใจ<br />
<br />
</div>Daniel Irfan Aditamahttp://www.blogger.com/profile/01904703314545810230noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5392810338599495877.post-69961398201662364942011-10-24T05:41:00.000-07:002011-10-24T05:41:38.895-07:00DIAM<strong>aku tau bahwa pada akhirnya waktu itu akan datang, entah sekarang, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan, aku tau pasti akan datang, saat dimana siap atau tidak siapnya aku, saat dimana aku harus mempersiapkan diriku, tanpa bisa menolaknya, aku pergi, aku sendiri, terkubur bersama binatang-binatang yang ada ditanah, meninggalkan semua tanggung jawab, meninggalkan semua orang yang aku sayangi, meninggalkan semua kesakitan dan kebahagiaanku, meninggalkan semua tugasku yang belum selesai, berhenti menjadi matahari untuk semua orang, berhenti memberikan tenaga dan pikiranku untuk orang lain, berhenti memberikan kebahagiaan untuk diriku sendiri, berhenti. karena aku telah kaku…</strong>Daniel Irfan Aditamahttp://www.blogger.com/profile/01904703314545810230noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5392810338599495877.post-92113487942896541232011-10-24T05:34:00.000-07:002011-10-24T05:34:19.046-07:00Silver Chair<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-rx0GmXZnxmQ/TqVbNgGnGyI/AAAAAAAAAAU/-B65QAfTQEE/s1600/Silverchair%252B%252B1995.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-rx0GmXZnxmQ/TqVbNgGnGyI/AAAAAAAAAAU/-B65QAfTQEE/s320/Silverchair%252B%252B1995.jpg" width="248" /></a></div>Silverchair are an Australian alternative rock band. The band formed as Innocent Criminals in Merewether, Newcastle, New South Wales, Australia, in 1992, with their current lineup of vocalist and guitarist Daniel Johns, bass guitarist Chris Joannou, and drummer Ben Gillies. Silverchair has been highly successful in the Australian recording industry, receiving the industry's flagship awards, the ARIA Awards, a record 21 times. The band has also received six APRA Awards.<br />
<br />
They got their big break in mid-1994 when they won a national demo competition conducted by SBS TV show “Nomad” and Triple J. The band was soon signed by Murmur, and were successful on the Australian and international rock stages. In 2003, following the release of Diorama, the band announced a hiatus, during which time members recorded with side projects The Dissociatives, The Mess Hall, and Tambalane. Silverchair were reunited at the 2005 Wave Aid concerts, and went on to release Young Modern and play the Across the Great Divide tour with Powderfinger.Daniel Irfan Aditamahttp://www.blogger.com/profile/01904703314545810230noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5392810338599495877.post-19993239040542957162011-10-24T05:06:00.000-07:002011-10-24T05:06:36.042-07:00All about Nirvana<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Kurt Cobain</h1><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><table class="infobox" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: 95%; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left; width: 21em;"><tbody>
<tr> <th colspan="3" style="-moz-background-inline-policy: continuous; background: none repeat scroll 0% 0% rgb(240, 230, 140); text-align: center;">Kurt Cobain</th> </tr>
<tr style="text-align: center;"> <td colspan="3"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Inuteropromo.jpg" title="Kurt Cobain (tengah) bersama dengan anggota band dari Nirvana, Krist Novoselic (kiri), dan Dave Grohl (kanan)"><img alt="Kurt Cobain (tengah) bersama dengan anggota band dari Nirvana, Krist Novoselic (kiri), dan Dave Grohl (kanan)" height="232" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/26/Inuteropromo.jpg/200px-Inuteropromo.jpg" width="200" /></a><br />
<div style="font-size: 90%;"><b class="selflink">Kurt Cobain</b> (tengah) bersama dengan anggota band dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nirvana" title="Nirvana">Nirvana</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Krist_Novoselic" title="Krist Novoselic">Krist Novoselic</a> (kiri), dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dave_Grohl" title="Dave Grohl">Dave Grohl</a> (kanan)</div></td> </tr>
<tr> <th colspan="3" style="-moz-background-inline-policy: continuous; background: none repeat scroll 0% 0% rgb(240, 230, 140);">Biodata</th> </tr>
<tr> <td><b>Nama lahir</b></td> <td colspan="2">Kurt Donald Cobain</td> </tr>
<tr> <td><b>Lahir</b></td> <td colspan="2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/20_Februari" title="20 Februari">20 Februari</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1967" title="1967">1967</a><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aberdeen,_Washington" title="Aberdeen, Washington">Aberdeen, Washington</a></td> </tr>
<tr> <td><b>Meninggal</b></td> <td colspan="2">± <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/5_April" title="5 April">5 April</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1994" title="1994">1994</a><br />
<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seattle,_Washington" title="Seattle, Washington">Seattle</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Washington" title="Washington">Washington</a></td><td colspan="2"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><b>Kurt Donald Cobain</b> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/20_Februari" title="20 Februari">20 Februari</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1967" title="1967">1967</a> – ± <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/5_April" title="5 April">5 April</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1994" title="1994">1994</a>) adalah penyanyi, penulis lagu dan gitaris dalam band <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Grunge" title="Grunge">grunge</a> dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seattle,_Washington" title="Seattle, Washington">Seattle</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nirvana_%28band%29" title="Nirvana (band)">Nirvana</a>. Dengan sukses band ini, Cobain menjadi selebriti nasional dan internasional, suatu posisi yang disandangnya dengan berat hati.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1991" title="1991">1991</a>, melejitnya lagu Cobain yang paling terkenal, <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Smells_Like_Teen_Spirit" title="Smells Like Teen Spirit">Smells Like Teen Spirit</a></i>, menandai bermulanya perubahan besar dalam musik pop dari jenis musik yang populer di tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1980-an" title="1980-an">1980-an</a> seperti <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glam_metal&action=edit&redlink=1" title="Glam metal (halaman belum tersedia)">glam metal</a>, arena rock, dan dance-pop, kepada grunge dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alternative_rock" title="Alternative rock">alternative rock</a>.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Selain itu lagu-lagu tulisan Cobain lainnya misalnya <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=About_a_Girl&action=edit&redlink=1" title="About a Girl (halaman belum tersedia)">About a Girl</a></i>, <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Come_as_You_Are&action=edit&redlink=1" title="Come as You Are (halaman belum tersedia)">Come as You Are</a></i>, <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=In_Bloom&action=edit&redlink=1" title="In Bloom (halaman belum tersedia)">In Bloom</a></i>, <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lithium_%28lagu%29&action=edit&redlink=1" title="Lithium (lagu) (halaman belum tersedia)">Lithium</a></i>, <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Heart-Shaped_Box&action=edit&redlink=1" title="Heart-Shaped Box (halaman belum tersedia)">Heart-Shaped Box</a></i>, <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=All_Apologies&action=edit&redlink=1" title="All Apologies (halaman belum tersedia)">All Apologies</a></i>, dan <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rape_Me&action=edit&redlink=1" title="Rape Me (halaman belum tersedia)">Rape Me</a></i>.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Cobain menikah dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Courtney_Love" title="Courtney Love">Courtney Love</a> pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/24_Februari" title="24 Februari">24 Februari</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1992" title="1992">1992</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Waikiki" title="Waikiki">Waikiki</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hawaii" title="Hawaii">Hawaii</a>. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/18_Agustus" title="18 Agustus">18 Agustus</a>, 1992, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Frances_Bean_Cobain" title="Frances Bean Cobain">Frances Bean Cobain</a> dilahirkan.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1_Maret" title="1 Maret">1 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1994" title="1994">1994</a>, setelah konser di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/M%C3%BCnchen" title="München">München</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman" title="Jerman">Jerman</a>, Cobain didiagnosa dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bronchitis" title="Bronchitis">bronchitis</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laryngitis&action=edit&redlink=1" title="Laryngitis (halaman belum tersedia)">laryngitis</a> yang parah. Ia diterbangkan ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Roma" title="Roma">Roma</a> hari berikutnya untuk menjalani pengobatan, dan istrinya bergabung pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/3_Maret" title="3 Maret">3 Maret</a>.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Pagi berikutnya, Love bangun dan menemukan Cobain sudah overdose dengan paduan dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Champagne_%28beverage%29&action=edit&redlink=1" title="Champagne (beverage) (halaman belum tersedia)">champagne</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Flunitrazepam&action=edit&redlink=1" title="Flunitrazepam (halaman belum tersedia)">Rohypnol</a>. Ia dilarikan ke rumah sakit dan setelah lima hari di sana diperbolehkan pulang. Karena masalah drugs ini, Cobain dimasukkan ke panti rehabilitasi pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/30_Maret" title="30 Maret">30 Maret</a>. Pada malam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1_April" title="1 April">1 April</a>, Cobain keluar untuk merokok dan kemudian kabur dari panti tersebut dengan memanjat pagar. Ia kemudian pergi ke Seattle dan menghilang.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/3_April" title="3 April">3 April</a>, Love menghubungi seorang private investigator, Tom Grant, dan menyewanya untuk menemukan Cobain. Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/8_April" title="8 April">8 April</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1994" title="1994">1994</a>, jenazah Cobain ditemukan di sebuah ruangan di atas garasi rumahnya di Lake Washington oleh pegawai Veca Electric bernama Gary Smith. Otopsi kemudian memperkirakan Cobain tewas pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/5_April" title="5 April">5 April</a> 1994.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Kurt Cobain tetap diingat dan memberikan inspirasi kepada para fans setianya, pada 13 Mei 2010 - 6 September 2010, <i>Seattle Art Museum</i> menggelar pameran bertemakan "Kurt" untuk memberikan penghormatan.<sup class="reference" id="cite_ref-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kurt_Cobain#cite_note-0">[1]</a></sup></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Sumber : Wikipedia.com </div>Daniel Irfan Aditamahttp://www.blogger.com/profile/01904703314545810230noreply@blogger.com0