Senin, 31 Oktober 2011

Membangun karakter sejak pendidikan usia dini


Kawan, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.
Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Nah, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?

Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Eit tunggu dulu!
Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional  kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.

Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.

Kucing Hitam Pendidikan Karakter Indonesia














Mengembagkan pendidikan karakter itu ibarat 
mencari kucing hitam 
dalam kamar yang gelap, begitulah ujar seorang guru. 
Memulai tahun ajaran baru, banyak sekolah yang mempromosikan 
program pendidikan karakter. Bahkan, tahun ini pun pemerintah juga 
menggemakan pentingnya pendidikan karakter. Namun semakin banyak 
dibicarakan, semakin tidak jelas halnya. 
Akhirnya seperti kata guru tadi, kita berhadapan dengan 
kucing hitam dalam 
kamar yang gelap. Diskursus terbuka wacana pendidikan karakter 
memang menarik dibicarakan. 
Hal sepenting pendididkan karakter yang menyangkut pertumbuhan
individu dan warga negara pada maa kini dan mendatang tidak mungkin 
hanya dibicarakan oleh sekelompok elite pengambil keputusan. 
Diskursus terbuka mesti menjadi hal yang wajar karena pendidikan 
adalah tanggung jawab semua.
Gambaran kucing hitam sebenarnya menunjuk pada berbagai macam 
tema terbuka yang mestidipertmbangkan secara serius oleh setiap 
pendidik dan para pengambil keputusan sebelum mereka mengembangkam 
pendidikan karakter. Meslipun pendidikan karakter dirasakan 
kemendesakannya, baik itu berkaiatan dengan pengembangan 
pembentukan diri individu secara utuh 
maupun dampak pendidikan karakter bagi kelangsungan 
sebuah masyarakat,pendidikan karakter merupakan sebuah 
konsep yang tidak jelas dengan sendirinya (self-evident).
Klaim pemahaman tentang pendidikan karakter bisa melibatkan 
berbagai macam kepentingan, seperti kepentingan politis, sosial,
budaya, agama,psikologi, pendidikan, dan psikis. 
Pendidikan karakter yang berkaitan dengan kebaikan 
dan kesejahteraa individu dan masyarakat mau tidak mau 
mesti melibatkan banyak pihak. 
Perbedaan kepentingan ini bisa melahirkan konflik satu sama lain 
dalam rangka pendidikan karakter.
Namun meskipun setiap pihak memiliki perbedaan kepentingan 
dalam pengembangan pendidikan karakter, ada dua hal yang 
sama-sama menjadi tantangan bagi seriap kalim yang mereka ajukan. 
Pertama, fokus bagi pendidikan karakter. Kedua metodologi. 
Ketiga, evaluasi. Tiga fokus, Ada tiga fokus pendidikan karakter 
yang selama ini mendominasi wacana. 
Pertama pendidikan karaktermemusatkan diri pada 
pengajaran(teaching values). 
Kedua pendididkan karakter yang memusatkan pada 
klarifikasi nilai(value clarification) 
dan yang terakhir, pendidikan karakter yang mempergunakan 
pendekatan pertumbuhan moral Kohlberg (character development).
Pendidikan karakter yang berpusat pada pengajaran 
mengutamakan nilai-nilai tertentu yang harus dipelajari serta 
sekumpulan kualitas keutamaan moral, 
seperti kejujuran, keberanian, dan kemurahan hati agar diketahui 
dan dipahami oleh siswa. Klarifikasi nilai lebih mengutamakan 
proses penalaran moral serta pemilihan nilai yang mesti dimiliki siswa. 
Sedangkan fokus pada pertumbuhan karakter moral mengutmakan 
perilaku yang merefleksikan penerimaan nilai serta menekankan 
unsur motivasi, serta aspek-aspek kepribadaian yang relatif 
stabil yang mengarahkan tindakan individu.
Fokus pertama mengutamakan pengetahuan dan pengertian (intelektual), 
fokus kedua mengutamakan perilaku (conduct), tetapi tetap saj mereka 
memberikan prioritas pada pemahaman, serta proses pembentukan 
dan pemilihan nilai. Sedangakn fokus ketiga mengutamakan pertumbuhan 
motivasi internal dalam membentuk nilai selaras dengan tahap-tahap 
perkembangan moral individu.
Hiruk pikuk debat tentang pendidikan karakter terutamaberkaitan 
dengan metodologi atau pendekatan. Pendekatan pendidikan karakter 
dengan cara memberikan pelajaran khusus, seperti pada masa Orde Baru 
melalui pelajaran wajib pendidikan pancasila, dikhawatirkan akan 
menjerumuskan pendidikan karakter pada indoktrinasi yang mematikkan 
nalar dan daya kritis siswa.
Pendekatan pendidikan karakter bisa dilakukan melalaui 
berbagai macam cara, seperti melalui pekajaran khusus, 
integrasi pendidikan pada setiap mata pelajaran, 
atau pendekatan integral yang mempergunakan ruang-ruang pendidikan 
yang tersedia dalam keseliruhan dinamika pendidikan di sekolah.
Apapun metofologi yang dipilih, setiap paendekatan pendidikan karakter 
akan memiliki konsekuensi berkaitan kesiapan tenaga guru, 
prioritas nilai, kesamaan visi antara anggota komuniitas sekolah tentang 
pendidikan karakter, struktur dan sistem pembelajaran, 
kebijakan sekolah, dan lain-lain.
Evaluasi
Yang paling membingungkan ketika berbicara tentang pendidikan karakter 
adalah persoalan tentang evaluasi, yaitu tentang cara dan tujuan evaluasi. 
Pendidikan karakter yang seringkali dianggap sebagai bidang yang sulit diukur, 
dinilai dan dievaluasi. Membuat mata pelajaran tentang pendidikan karakter 
dan dengan demikian, mengenai pengetahuansiswa 
tentangnya melalui 
tes tertulis akan lebih mudah dibandingkan dengan 
melihat perilaku siswa. 
Ada persoalan serius berkaitan dengan cara-cara penilaian 
dalam pendidikan karakter.
Masalah evaluasi yang sering dikaitakan dengan tujuan 
pendidikan karakter. 
Apakah evaluasi mesti dikaitkan dengan kenaikan kelas atau kelulusan, 
seperti yang selama ini dianjurka pemerintah, diamana 
penilaian budi pekerti, perilaku, sikap, bisa menjadi alasan
untuk tidak menaikkan atau meluluskan siswa? 
Faktanya, penilaian yang sumir seperti ini seringkali hanya sekadar 
menjadi semacam kertas. Asal anak lulus ujian nasional,
persoalan budi pekerti, moral, perilaku siswa tampaknya 
masih bisa diabaikan.
Pendidikan karakter tidak perlu dipahami seprti kucing hitam jika kita 
mampu memetakan persoalan serta barani nertindak untuk menjawab
tantangan bagi pengembangn pendidikan karakter. Indoktrinasi bisa jadi
menjadi salah satu tantangan. Namun relativisme moral serta reduksi 
pendidikan karakter padahal yang sifatnya rohani, spiritual, atau sekadar 
pada tatakrama dan sopan santun, serta ketidak seriusan pelaksanaan 
akibat sulit memahami an menilai pendidikan karakter kiranya menjadi 
tantangan bagi tiap pendidik dan pengambil keputusan.
Pendekatan yang lebih utuh dan menyeluruh dalam pendidikan karakter
kiranya diperlukan. Adanya perbedaan pendapat tentang
pendidikan karakter adalah hal yang sehat. Namun pemaksaan politis,
maupun dari pihak sekolah tentangnya tanpa memberikan 
ruang bagi dialog, debat, diskusi kritik yang terbuka, 
kiranya bukan awal pendidikan karakter yang baik.
Pendidikankarakter mestinya menjadi kotak hitan pendidikan, 
dimana setiap gerak, kegiatan, pemikiran, diskusi, 
praksia yang terjadi di sekolah dapat 
ditelusuri kembali, direnungkan, dievaluasi, sehingga jalan-jalan 
perbaikan itu terbuka. 
Selalu terbuka pada perbaikan inilah sala satu sikap yang mesti 
dimiliki jika kita ingin mengembangkan pendidikan karakter yang 
berkesinambungan.
DONI KOESOEMA .A
Alumnus Boston College Lynch School of Education,
Boston, Amerika Serikat.

Sabtu, 29 Oktober 2011

First Love (crazy little thing called love)



Rating: Remaja
Length: 120 Menit
Genre: Comedies, Romance
Country: Thailand
Release: 09/02/2011
BO: USD 0a


Starring: Mario MaurerPimchanok Luevisetpaibool
Director: Putthiphong Promsakha
Screenwriter: Putthiphong Promsakha
Producer: Putthiphong Promsakha
Studio: Sahamongkol Film International


Metrotainment.net – Cowok cakep itu memang pantas berdampingan dengan cewek yang cantik. Lalu bagaimana dengan nasib kaum hawa yang kurang beruntung alias tidak cantik, tidak putih, tidak kurus, pokoknya tidak menarik?
Nam dilahirkan dalam kategori wanita yang kurang beruntung. Dalam usianya yang masih 14 tahun, Nam yang berkulit gelap sudah memakai kacamata tebal dan behel untuk merapikan gigi-giginya.
Usianya yang belia membuat gadis ini mulai mengenal cinta. Seperti fantasi anak ABG sebayanya, Nam mulai mencari sosok laki-laki yang cakep, putih, tinggi, populer, dan seakan memiliki segalanya.
Cinta pertama Nam jatuh pada Shone, seorang senior yang terkenal di sekolah mereka. Shone memang dianggap memiliki segalanya sehingga masuk kriteria cinta Nam.
Namun apalah daya.. Nam bagaikan pungguk merindukan bulan. Seekor itik buruk rupa yang memdambakan serigala tampan. Nam seperti tidak terlihat oleh Shone, seperti tertutup oleh kemilau popularitas Shone sendiri.
Demi cinta, seorang cewek bahkan dapat membalikkan bumi. Dalam liburan musim panas, Nam bersikukuh untuk merubah penampilannya.
Mulai dari melepas behel dan kacamata pantat botolnya, hingga memutihkan kulitnya. Nam tidak sendiri. Selalu ada teman-temannya yang membantu Nam untuk bisa mendapatkan cintanya.
Tak hanya merubah penampilan fisiknya, Nam pun mengikuti drama sekolah dan mengambil peran sebagai Putri Salju hingga berlatih sebagai seorang mayoret marching band agar bisa menarik perhatian Shone.
Kini Nam adalah sosok wanita yang sempurna. Setelah bertransformasi dari seekor itik burup rupa menjadi seekor angsa putih yang anggun, masalah tetap muncul.
Nam kini bisa memikat hati seluruh kaum adam di sekolahnya. Namun seluruh usahanya seakan tetap tidak bisa menyentuh Shone. Masih ada rival dalam perjalanannya mendapatkan Shone. Masih ada Pin, siswi terpopuler di sekolah yang sama-sama menyukai Shone sejak lama.
Masalah bertambah pelik ketika Nam mengetahui kenyataan bahwa Top, sahabat Shone sejak kecil ternyata menyukai Nam. Cinta segiempat.. Bagaimanakah kisah ini akan berakhir? Akankah pada akhirnya Nam bisa mendapatkan Shone? Ataukah usahanya akan menjadi sia-sia?
Film ini seakan oase di tengah berbagai macam film yang menuntut kita untuk memutar otak. Inti cerita yang simple namun menghibur sepertinya cocok untuk menjadi tontonan di masa senggang. Film yang memang diperuntukkan untuk remaja ini seakan mengedepankan stereotip bahwa cantik itu putih dan sempurna. But, every women are beautiful, right?


SUCKSEED plesetan dari SUCCEED

Title: SuckSeed ห่วยขั้นเทพ
Director: Chayanop Boonprakob
Cast:
 Jirayu La-ongmanee, Natcha Nuanjam, Pashorn Jiratiwat, Thawat Pornrattanaprasert
Rating: 15+ Musical comedy


Fenomena kesuksesan film bergenre rom-com yang masih merajai box office di Thailand membuat GTH salah satu rumah produksi film yang pernah sukses dengan film-film horor seperti Shutter, Alone atau Phobia kembali memproduksi film bergenre rom-com. Sebelumnya mungkin kita dibuat tertawa sekaligus menangis dengan film-filmnya seperti Hello Stranger, Bangkok Traffic Love Story atau Little Comedian. Kali ini SuckSeed sebuah kisah cinta remaja yang akan membuat kita tertawa. Film berdurasi 125 menit ini sedikit berbeda dengan film rom-com kebanyakan, SuckSeed mengusung unsur musikal rock, persahabatan dan impian dalam temanya. SuckSeed merupakan film pertama bagi sang sutradara Chayanop Boonprakob berdasarkan film pendek berjudul Suck3/2Seed yang dibuat sebagai proyek thesisnya. Bercerita tentang sebuah band yang selalu "suck" tetapi tak patah semangat demi menjadi band yang terbaik. Didukung oleh bintang muda Thailand seperti Jirayu Laongmanee (Phobia 2, The Love of Siam) yang berperan sebagai Ped, lalu Pachara Chirathivat sebagai Koong dan Thawat Pornrattanaprasert sebagai Ex serta aktris cantik Nattacha Nauljam yang berperan sebagai Ern.

Ped, seorang murid sekolah menengah selalu menggangap dirinya "looser". Bersahabat dengan Koong yang tidak jauh berbeda nasibnya dengan dirinya. Semasa kecil Ped selalu dianggap kurang beruntung, bahkan saat ia menyukai Ern, salah satu gadis di kelasnya yang sangat menyukai musik rock. Tetapi karena malu, ia gagal menyatakan bahwa ia menyukai Ern hingga Ern pindah ke Bangkok. Sedangkan Koong selalu dibayangi Kay, saudara kembarnya. Ped dan Koong bersama Ex kemudian membentuk sebuah band bernama Koong and Friends demi menarik perhatian para gadis dan untuk menyaingi Kay. Tanpa diduga mereka bertemu kembali dengan Ern yang ternyata sangat pandai bermain gitar, kemudian Koong merekrut Ern untuk bermain bersama mereka dan bersaing dengan band milik Kay, Arena dalam Hot Wave Music Award, sebuah kompetisi band yang diikuti oleh murid-murid sekolah. Dengan bergabungnya Ern ke dalam band membuat mereka lebih bersemangat dalam mengikuti kompetisi. Tak hanya itu, kehadiran Ern juga melibatkan cinta segitiga antara Ped dan Koong yang sama-sama menyukai Ern.


Dibanding film yang menceritakan kisah cinta remaja, SuckSeed mungkin lebih cocok jika disebut film tentang persahabatan. Film ini menggambarkan bagaimana persahabatan antara Ped, Koong, Ex dan Ern dimana musik mengikat mereka. Di saat tahun terakhir mereka di sekolah, persahabatan mereka harus diwarnai dengan konflik internal serta impian mereka dalam bermusik. Sedangkan kisah cinta segitiga antara Ped, Koong dan Ern bisa dibilang hanya sebagai pelengkap film ini. SuckSeed juga menghadirkan visualisasi yang unik seperti komik, sedikit mengingatkan pada film Scott Pilgrim. Sayangnya durasi film yang cukup lama, yaitu sekitar 125 menit memberikan kebosanan pada beberapa orang. Pemerannya sendiri mungkin bagi pecinta film Thailand akan mengenal dan pernah melihat Jirayu Laongmanee ketika bermain dalam The Love of Siam atau Phobia 2. Sedangkan para pemeran lain merupakan pendatang baru di perfilman Thailand. Pachara Chirathivat selain berperan sebagai Koong, ternyata ia juga memerankan Kay, saudara kembarnya di film ini. Sepertinya kepandaian dalam make-up juga berbicara di sini. Sedangkan Nattacha Nauljam, satu-satunya pemeran wanita utama di film ini yang ternyata bernyanyi dan memainkan sendiri gitarnya dalam film ini. Ya, kemampuan menyanyi dan memainkan gitarnya boleh diacungi jempol. Nat, begitu ia biasa dipanggil, ternyata adalah anak dari salah satu personil Carabao. Band rock Thailand yang legendaris dan sudah cukup terkenal di mancanegara. Jadi tidak heran bila ia pandai dalam bernyanyi dan memainkan gitarnya. Sedangkan Thawat Phonratprasert yang juga seorang pendatang baru, walaupun ia tidak banyak berperan dalam film ini, tetapi aksi-aksi konyolnya cukup membuat tertawa.

Sebagai sebuah film yang mengusung tema musikal, SuckSeed pastinya didukung dengan musik-musik rock yang mengiringi perjalanan film ini. Beberapa band rock Thailand yang berada di bawah bendera GTH turut serta dalam mengisi soundtrack film ini. Bodyslam, band rock yang mengawali karir mereka dalam Hotwave Music Award dan band lain seperti Paradox, Big Ass, Modern Dog, No More Tear dan beberapa band lainnya. Selain itu ada juga lagu lain yang ditampilkan di film ini tetapi tidak masuk ke dalam soundtrack film ini, yaitu lagu dari band Loso yang cukup berperan penting dalam cerita film ini. Ada hal yang unik dari film ini ketika lagu-lagu ini diputar. Adalah kemunculan atau cameo dari band-band pengisi soundtrack film ini. Seperti pada saat Ped yang sedang patah hati diiringi musik kemudian muncul cameo yang menyanyikan lagu tersebut dan menghilang bersamaan dengan habisnya lagu. Bisa dibilang ini adalah sebuah ide yang mungkin terlihat aneh tetapi cukup unik. Untuk ukuran film musikal rock, jika dibandingkan dengan film serupa seperti Beck atau Detroit Metal City jelas lagu-lagu yang dibawakan dalam film ini masih kurang 'nendang'. Tapi setidaknya beberapa lagu yang disajikan cukup catchy dan memorable.

Seperti biasa, unsur komedi yang disajikan dalam film Thailand selalu saja pandai mengocok perut. Unsur komedi yang disajikan memang terkadang berlebihan tetapi tetap terasa natural. Kali ini kita akan dibuat tertawa dengan berbagai kekonyolan yang dilakukan Ped, Koong dan Ex. Aksi-aksi kocak mereka akan menemani sepanjang film ini berjalan. Tentunya tanpa mereka mungkin film ini akan terasa membosankan mengingat durasinya yang cukup lama. Tidak berbeda dengan komedi Thailand kebanyakan, aksi-aksi kocak dalam SuckSeed juga diiringi oleh backsound yang akan pastinya akan menambah unsur komedi ini menjadi lebih konyol.






SuckSeed mengingatkan pada 'Beck', film Jepang yang juga mengusung tema musik rock, persahabatan dan juga impian. Sebagai film pertamanya, Chayanop Boonprakob cukup berhasil mengemas SuckSeed sebagai film yang cukup inspiratif, dalam hal ini tentang persahabatan dan impian dan juga menghibur dengan segala unsur komedi yang disajikan. Tak heran jika film berdurasi 125 menit ini tetap tidak terasa membosankan untuk dinikmati. Ide unik Chayanop dalam menampilkan cameo musisi terkenal Thailand juga patut diacungi jempol, sekaligus bisa memperkenalkan band-band Thailand ini ke mancanegara. Jadi, bersiaplah anda dibuat tertawa oleh SuckSeed.


Track List

1. Toom yoo nai jai : Aof Big Ass
ทุ้มอยู่ในใจ

2. Pleng tee chun mai dai tang : No More Tear
เพลงที่ฉันไม่ได้แต่ง

3. Sukseed tueng : Paradox
ซักซี้ดตึง

4. Numta : Big Ass
น้ำตา

5. Lieng song : So Cool
เลี้ยงส่ง

6. Ying to ying suay : Blackhead
ยิ่งโตยิ่งสวย

7. Bungearn Tid Din : Asanee Wasan
บังเอิญติดดิน : อัสนี & วสันต์

8. Bussaba : Moderndog
บุษบา

9. Pieng ruk : Silly Fools
เพียงรัก

10. Ruduron : Paradox
ฤดูร้อน

11. Kwarm chuer : Bodyslam
ความเชื่อ

12. Original score sieng toom nai jai thur : Hualampong Riddim
Original score เสียงทุ้มในใจเธอ

13. Puen sanit : Nat
เพื่อนสนิท

14. Mee tae thur : Tar Paradox
มีแต่เธอ

15. Pleng tee chun mai dai tang : Arena (Concert Version)
เพลงที่ฉันไม่ได้แต่ง

16. Suckseed tueng : Suck seed (Concert Version)
ซักซี้ดตึง

17. Toom yoo nai jai : Gao & Nat (Acoustic Version)
ทุ้มอยู่ในใจ

Senin, 24 Oktober 2011

DIAM

aku tau bahwa pada akhirnya waktu itu akan datang, entah sekarang, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan, aku tau pasti akan datang, saat dimana siap atau tidak siapnya aku, saat dimana aku harus mempersiapkan diriku, tanpa bisa menolaknya, aku pergi, aku sendiri, terkubur bersama binatang-binatang yang ada ditanah, meninggalkan semua tanggung jawab, meninggalkan semua orang yang aku sayangi, meninggalkan semua kesakitan dan kebahagiaanku, meninggalkan semua tugasku yang belum selesai, berhenti menjadi matahari untuk semua orang, berhenti memberikan tenaga dan pikiranku untuk orang lain, berhenti memberikan kebahagiaan untuk diriku sendiri, berhenti. karena aku telah kaku…

Silver Chair

Silverchair are an Australian alternative rock band. The band formed as Innocent Criminals in Merewether, Newcastle, New South Wales, Australia, in 1992, with their current lineup of vocalist and guitarist Daniel Johns, bass guitarist Chris Joannou, and drummer Ben Gillies. Silverchair has been highly successful in the Australian recording industry, receiving the industry's flagship awards, the ARIA Awards, a record 21 times. The band has also received six APRA Awards.

They got their big break in mid-1994 when they won a national demo competition conducted by SBS TV show “Nomad” and Triple J. The band was soon signed by Murmur, and were successful on the Australian and international rock stages. In 2003, following the release of Diorama, the band announced a hiatus, during which time members recorded with side projects The Dissociatives, The Mess Hall, and Tambalane. Silverchair were reunited at the 2005 Wave Aid concerts, and went on to release Young Modern and play the Across the Great Divide tour with Powderfinger.

All about Nirvana

Kurt Cobain



Kurt Cobain
Kurt Cobain (tengah) bersama dengan anggota band dari Nirvana, Krist Novoselic (kiri), dan Dave Grohl (kanan)
Kurt Cobain (tengah) bersama dengan anggota band dari Nirvana, Krist Novoselic (kiri), dan Dave Grohl (kanan)
Biodata
Nama lahir Kurt Donald Cobain
Lahir 20 Februari 1967
Aberdeen, Washington
Meninggal ± 5 April 1994
Seattle, Washington


Kurt Donald Cobain (20 Februari 1967 – ± 5 April 1994) adalah penyanyi, penulis lagu dan gitaris dalam band grunge dari Seattle, Nirvana. Dengan sukses band ini, Cobain menjadi selebriti nasional dan internasional, suatu posisi yang disandangnya dengan berat hati.
Pada 1991, melejitnya lagu Cobain yang paling terkenal, Smells Like Teen Spirit, menandai bermulanya perubahan besar dalam musik pop dari jenis musik yang populer di tahun 1980-an seperti glam metal, arena rock, dan dance-pop, kepada grunge dan alternative rock.
Selain itu lagu-lagu tulisan Cobain lainnya misalnya About a Girl, Come as You Are, In Bloom, Lithium, Heart-Shaped Box, All Apologies, dan Rape Me.
Cobain menikah dengan Courtney Love pada 24 Februari 1992 di Waikiki, Hawaii. Pada 18 Agustus, 1992, Frances Bean Cobain dilahirkan.
Pada 1 Maret 1994, setelah konser di München, Jerman, Cobain didiagnosa dengan bronchitis dan laryngitis yang parah. Ia diterbangkan ke Roma hari berikutnya untuk menjalani pengobatan, dan istrinya bergabung pada 3 Maret.
Pagi berikutnya, Love bangun dan menemukan Cobain sudah overdose dengan paduan dari champagne dan Rohypnol. Ia dilarikan ke rumah sakit dan setelah lima hari di sana diperbolehkan pulang. Karena masalah drugs ini, Cobain dimasukkan ke panti rehabilitasi pada tanggal 30 Maret. Pada malam 1 April, Cobain keluar untuk merokok dan kemudian kabur dari panti tersebut dengan memanjat pagar. Ia kemudian pergi ke Seattle dan menghilang.
Pada tanggal 3 April, Love menghubungi seorang private investigator, Tom Grant, dan menyewanya untuk menemukan Cobain. Pada tanggal 8 April 1994, jenazah Cobain ditemukan di sebuah ruangan di atas garasi rumahnya di Lake Washington oleh pegawai Veca Electric bernama Gary Smith. Otopsi kemudian memperkirakan Cobain tewas pada 5 April 1994.
Kurt Cobain tetap diingat dan memberikan inspirasi kepada para fans setianya, pada 13 Mei 2010 - 6 September 2010, Seattle Art Museum menggelar pameran bertemakan "Kurt" untuk memberikan penghormatan.[1]

Sumber : Wikipedia.com